Editing pada Foto

Seringkali saya mendapat pertanyaan dari teman teman di Google Plus atau jaringan sosial media lain mengenai foto yang saya upload. Pertanyaan tersebut salah satunya adalah “itu asli apa edit ya, mas ?” Di lain waktu saya juga melihat teman teman yang upload foto di forum Fotografi dengan keterangan “Foto asli tanpa edit, hanya crooping…”

Sebenarnya ada apa sih dengan editing ? Apakah proses editing tidak boleh dalam fotografi ? Sehingga ada pertanyaan tentang apakah foto tersebut tanpa editan ? dan apakah kalau gak editan artinya fotonya lebih baik? hehehe…

 Sebuah foto yang diambil menggunakan kamera Hape
dan post-processing menggunakan Software Cymera

 

Kalau pendapat saya pribadi, untuk fotografi kata yang paling tepat bukanlah “editing” tetapi “processing”, dimana adalah sebuah bagian dari proses pembuatan foto itu sendiri. Penggunanaanya tergantung kepada kebutuhan hasil fotonya mau jadi apa.

Zaman dulu saat fotografi masih dalam format analog, proses processing dilakukan didalam kamar gelap. Sedangkan kata “editing” lebih tepat untuk proses yang dilakukan oleh seniman yang mendalami Digital Imaging, dimana bahan baku utama dari Digital Imaging ini biasanya adalah foto.

Namun saat ini saat semua serba digital, orang jadi menjadi rancu menyamakan antara “processing” pada foto alias “post procesing” dengan “editing”. Tools yang digunakan memang rata rata sama yaitu Photoshop, namun langkah langkah pada prosesnya sangat berbeda.

Secara umum perbedaanya dapat saya tuliskan sebagai berikut :

Post Processing pada Fotografi

Hanya melakukan perbaikan pada tonal, warna (saturasi), dogde and burn, sharp and blur, cropping  dan lainnya tanpa mengubah foto asli atau melakukan penggabungan beberapa foto menjadi satu. Coba bagi yang suka ikut lomba fotografi, pasti sudah sangat familiar banget dengan persyaratan yang merupakan langkah processing normal pada setiap fotografi. Istilah lainnya untuk ini adalah “editing ringan”.

Editing pada Digital Imaging

Pada tahap ini bahan mentah yang digunakan adalah foto, editing yang dilakukan mulai dari yang sederhana seperti penggabungan beberapa foto menjadi satu, hingga yang ekstrim seperti merubah bentuk objek sesuai dengan keinginan. Hasil editing ini menurut saya sudah gak masuk dalam konteks fotografi lagi, tapi masuk area seni digital.

Nah, bagaimana jika ada yang motrel seorang model lalu jerawatnya dihilangkan dan kulitnya dipermulus ? hehehe… kemampuan begini sebenarnya adalah hal dasar bagi setiap fotografer fashion, sama halnya keahlian membuat suasana berwarna ceria menjadi hitam putih yang sangat dramatis bagi seorang street fotografer.

Kembali pada pertanyaan yang mebuat saya jadi ingin menulis ini diawal, editing itu baik ringan maupun ekstrim tetap merupakan sebuah bagian dari karya foto, terutama bagi yang suka motret menggunakan kamera DSLR mulai dari yang entry level hingga yang pro, terus ke kamera Medium Format. Karena pada kamera jenis ini hasil dari kamera adalah hasil mentah, masih belum hasil jadi. Istilah nya masih dalam format RAW. Bahkan sebuah foto jurnalispun tetap melalui proses ini.

Jadi jika anda ingin motret tanpa editing sama sekali, gunakan kamera hape dan jangan install progream editing apapun 🙂 seperti pada contoh foto pertama yang saya sajikan pada tulisan ini, kebanyakan orang yang motret pake kamera Hape pun jga melakukan post processing, atau jika yang sudah terlanjur beli kamera semi pro atau pro, gunakan filenya Jpeg aja terus dan jangan pake RAW, agar filenya lebih kecil dan mudah untuk disebar di jaringan sosial. hehehe…

Terakhir, satu hal yang perlu diingat khusus bagi yang suka fotografi, agar tidak salah paham… bahwa proses editan tidak akan bisa membuat sebuah foto yang tidak bagus menjadi bagus. Seperti ibarat editan di software Camera 360, kalo gak lucu hasilnya, ya aneh jadinya…

Saran saya, kalau ingin membuat sebuat karya foto yang bagus, usahakan semua harus jadi dulu dibody kamera Anda.

Salam,

Purnawan Hadi

Leave a comment